Umroh 2022

Berawal dari japri dengan beliau, kebetulan pas lagi umroh. Ditanya : kapan umroh mbak? Jawab : nanti nunggu rombongan (keluarga maksudnya). Dan didoakan semoga segera bisa umroh dan dimudahkan (wah doa langsung dari sana, semoga makbul). 

Secara mb. Diah jadwal yang longgar adalah akhir Desember, maka bulan oktober mulai survey biro, untuk beliau sih, aku masih maju mundur. Dari sekitar 6 biro yang aku hubungi, terkait tanggal dan biaya dan lain-lain permintaan, akhirnya ketemu dengan NR. Tg 19/10 wa, minta jadwal, tanya-tanya. Tg 22/10 ketemu dan langsung DP serta dapat koper. Karena pakai NR, maka saya "jadi ikut", termakan omongan sendiri 😂 uang nya dari mana, ntar dulu. 

Btw sebetulnya aku juga pengin sih ya eksplore negara2 lain (misal Eropa, UK, NZ, Turki, dll) dan so far aku lihat sebetulnya biaya kurleb sama lah dengan biaya umroh. Tapi kenyataan nya adalah ; belum diijinkan, belum diberi kesempatan sama Allah. Tapi kalau untuk umroh, so far memang dimudahkan urusannya. Seperti yang sekarang ini, suntik meningitis ditiadakan. Kemudian aku lihat jadwal bulanan, perkiraan pas berangkat pas sudah bersih (walau sempat deg2an juga sih). Kan jadi hemat biaya : ga bayar suntik dan biaya obat primolut 😄. 

Mulai persiapan baju dan perlengkapan lain, lihat prakiraan cuaca, dll. So far berjalan dengan baik dan lancar. Manasik dll. Room list - lha aku daftar quad malah dapat double, alhamdulillah, rejeki anak sholeha 💟 

Cuma seminggu sebelum berangkat ternyata jadwalku super penuh : Rabu ke Wonogiri, melayat. Kamis ke Malang survey untuk annual meeting. Jum'at latihan evakuasi pagi dan malam. Sabtu ada 3 acara sampai malam. Minggu ada 4 acara. 

Senin, 26/12 jam 09.00 berangkat ke bandara, sudah ditelp-in karena belum masukkan bagasi. Hadeuh, super ngebut deh. Untung pesawat delayed, kalau tidak, ga bisa masuk bagasi / ditolak karena terlalu mepet waktu. 


diantar dr. Paramasari WD 1 FK UNS

Jam 11 terbang ke Jakarta dengan Citilink. Sampai Jakarta sudah disambut team handling, menuju lounge untuk maksi dan pembagian ID serta buku. Kita sholat dulu biar tenang. Jam 14.30 kita boarding. Terbang ke Medinah jam 16 an. Penerbangan dengan Garuda, sekitar 9 jam 30 menit, mendarat di medinah jam 22 an WSA, lumayan terasa sejuk dingin. 


pakai coat karena sudah dingin.

Terjadi sedikit missed karena pengaturan bis dan hotel. Kita di hotel Dallah Taibah, dekat dengan gate 25 - 26 yang pintu putri. Dapat kunci, dapat kamar, dapat koper, tidur.

Hari-2, tg 27/12 Subuh jam 05.40 an kita harus berangkat paling tidak 1 jam sebelumnya agar dapat tempat. Hari ini agak "telat" jadi ga dapat area karpet, jadinya kedinginan di lantai. Setelah sholat Subuh langsung kumpul untuk ke Raudhah. Jadi peraturan saat ini, ke Raudhah harus dengan surat ijin alias tasrih, yang berisi : nama, jumlah orang. Kita langsung antri di gate 37, sambil kedinginan. Tujuan tasrih agar lebih teratur, tapi kenyataan nya, di dalam tetap desak2an, ampun deh. Belum pernah aku sholat dengan "enak" di Raudhah, selalu dalam kondisi sesak dan tidak teratur. Sore orientasi sekitar masjid Nabawi.


green dome.

Di Medinah, karena kegiatan hanya sholat, maka bisa berlama-lama di masjid dan membaca Al Qur'an. Medinah lumayan dingin, terutama kalau Subuh, pasti pakai jaket, sekitar 9-10 derajat. Jam 9 an masih 12 derajat. Kalau maghrib isya juga pakai jaket.  

Hari-3, tg 28/12 city tour ke masjid Quba, jabal Uhud dan pasar kurma. Malam ada manasik untuk persiapan teknis keberangkatan besok ke Mekah. Malam langsung mandi besar aja, persiapan, biar ga kemrungsung. Karena koper juga harus siap jam 08.30, jadi sekalian packing.

pasar kurma.


masjid Quba

Hari-4, 29/12 setelah sholat Subuh, makan, istirahat dulu, persiapan perjalanan dan umroh nanti. Sholat Dhuhur jama' Ashar. Kemudian siap di lobby. Ada 2 rombongan : naik bis dan naik kereta. Kami sejak awal memang berencana naik kereta. Jam 13.30 kumpul di lobby, cus stasiun, karena kereta jam 14.50. Ada 42 orang yang naik kereta, banyak juga. Harus mandiri ya, jalan cepat, jalan jauh, bawa koper kabin, nyari gerbong, naruh koper, dll. 


haramain high speed railway

Duduk manis dan menikmati perjalanan. Dengan kecepatan max 300 km / jam, jarak 450 Medinah Mekah ditempuh dalam 2,5 jam. Mendarat jam 18.00 itupun karena ada hewan ternak melintas dan sedikit kerusakan teknis, sehingga berhenti agak lama. Ada kelas ekonomi dan bisnis. Bedanya hanya tempat duduk : 2-2 vs 2-1. Bersih, cepat, tidak berisik, tidak goyang, nyaman. Hanya saja : KELAPARAN hahaha, ga ada minum dan makan. 


sisi dalam kereta

Turun kereta, menuju parkir bis, masih harus antri lift. Menuju hotel, dan langsung makan dulu hahaha. Habis makan, pembagian kunci, masuk kamar, siap2 (wudhu dll), turun lobby, siap2 umroh. Kita nginap di Pullman, di area Grand Zam2, clock tower. 

Rombonga kereta berangkat umroh duluan, sekitar jam 20.30. Jadi sekarang, jalur yang akan thawaf, ada khusus, yang laki2 harus ber-ihrom (kalau thawaf tanpa ihrom, maka harus di lantai atas). Kita sholat maghrib jama' isya dulu. Saat turun di pelataran Ka'bah, disambut gerimis, wah baru ini mengalami gerimis di Ka'bah. Tetap jalan thawaf, putaran 1 masih gerimis, putaran 2-6 reda, putaran 7 pas mau selesai gerimis lagi. Mencari area "beratap" untuk sholat 2 raka'at, karena area pelataran menggenang air. Yang basah kaos kaki sih, tapi baju masih aman. Lanjut sa'i yang walaupun sudah malam, tetap rame juga. Jam 23.30 kurleb prosesi selesai. Untuk umroh butuh waktu sekitar 2,5 - 3 jam kurleb ya.

Balik hotel, sedikit masalah di kamar hotel, tapi sudah pada capek, pengin istirahat, jadi problem solved begitu saja.

Balik kamar, mandi karena keringatan dan bagaimanapun tadi kehujanan, jadi kotor semua. Tidur dengan nyenyak.

Hari-5,  30/12 pagi berangkat mau sholat subuh, hujan deras. Tadinya ngetem nggelar sajadah di halaman Grand Zam2. Tapi agak sebentar terus reda, jadi pindah masuk masjid. Halaman masjid sudah menggenang air aja tuh. Habis sholat, makan, dan balik kamar, istirahat. Jam 10 sudah berangkat ke masjid karena ini hari jum'at, harus 2 jam sebelumnya. Bener aja, sudah dapat di lt 2. Selesai sholat dhuhur, menjelang ashar, hujan deras lagi. Lt 2 pun bocor2, jadi kita harus pindah karena beberapa lokasi tergenang air. 

Pulang ashar, beli kaos kaki deh, karena dalam 2x waktu sholat, plus yang semalam, 3 kaos kaki langsung habis / basah kuyub, Untung kemarin ada dari GIA, lumayan untuk dipakai cadangan. Tapi kalau hujan terus, bisa habis stock hehe.

Aku asline pengin pergi umroh tanpa mikir oleh2, karena kaya butuh energi khusus, waktu khusus urusan oleh2 ini. Jadi pengin ibadah doang. Tapi ga bisa nol, akhirnya minimalis banget aku belinya, untuk tanda aja. Finally aku juga ga beli apapun untuk diriku sendiri. Sukses. 

Jadi di Medinah maupun Mekah, aktivitas kurleb : berangkat Subuh sekitar jam 4 (subuh jam 5.30 an), balik hotel, makan, kegiatan, dhuhur ashar di masjid (sangu roti untuk makan, pas sarapan ambil beberapa roti untuk bekal), balik hotel, maghrib isya di masjid, balik untuk makan malam dan istirahat.

Hari-6, 31/12 hari ini city tour sekaligus umroh ke-2. Jadi dari semalam sudah mandi besar. Ke arafah dan sekitar, kemudian miqat di Ji'ronah. Umroh ke-2 : mb. Diah untuk Ibu, aku untuk bapak. So far lancar, start sekitar jam 15 an bersama dengan rombongan teman2. Saat sholat 2 rakaat, seperti terbayang wajah bapak dalam kondisi muda : rambut hitam, kumis hitam, dengan penampilan khas (celana lurus dan hem putih) sambil tersenyum. Semoga umroh nya diterima, aamiin yra.

Semua orang sedang muslim liburan, sehingga ketika thawaf, kondisi sangat padat, jalan karena terdorong dan terdesak, harus mnegikuti alur, tapi tetap dalam rombongan. 

Aku kalau disana, memang biasa mandi 1x sehari, biasanya sih pagi. Tapi yang ini malah kalau malam sebelum tidur. Gpp juga sih, pakai air hangat, habis itu tidur dalam kondisi bersih. Karena berangkat subuh pagi banget, habis subuh makan terus langsung aktivitas lain. Jadi memang yang pas kalau malam.

Malam tahun baru sih, tapi ya nothing special disana, biasa wae. Aku sejak disana juga off medsos. Hanya wa kerjaan aja, itupun pas longgar. 

Hari-7, 1/1. Semoga 2023 menjadi tahun yang lebih baik, aamiin yra. Diawali dengan sholat malam bersama-sama dengan yang lain, berangkat jam 3.30, kita sholat di rooftop. Selama di Mekah, semua tempat sudah dicoba untuk sholat : di dalam, halaman, lt 2, lt 3, depan Ka'bah.

sholat di rooftop

Hari ini acara nya ke Taif, dari yang daftar 30an, akhirnya tinggal 20. Diluar paket sih, kita usul sendiri, karena hari ini tidak ada acara khusus. Bayar SAR 100. Perjalanan sekitar 1,5 jam 90 km timur Mekah, daerah "tinggi" seperti Tw gitu lah. Sudah sangu jaket, tapi relatif masih bisa tanpa jaket.

Berkunjung ke Masjid Abdullah ibn Abbas, sahabat Nabi yang menetap disana. Taif merupakan daerah "pertanian", menghasilkan buah2 segar karena suhu yang bagus. Kemudian melintas kota2 dan berkunjung ke tempat penyulingan bunga mawar. Produknya ada : sabun, butter cream, parfum, dll. Kemudian maksi dengan menu nasi mahndi, nasi "ditumplek" di alas plastik, makan bersama-sama, dengan lauk ayam bakar. Enak aja sih.



nasi mahndi
makan bersama

Setelah itu balik Mekah, mampir qarnil manazil untuk ambil miqat, akrena mau umroh ke-3. Harusnya ada kereta gantung sih, tapi skip, mungkin sudah kesiangan / sore. Yah ... tidak semua harus didapatkan. So far alhamdulillah, bisa naik kereta, bisa ke Taif. 

Umroh ke-3 habis ashar, mb. Diah untuk mbah Yem, aku untuk Om Djafar. Yang kepikiran itu sih, karena beliau ga punya putra. Tetap rame, tetap penuh di area thawaf. Akibatnya tas sandal lepas, dan wassalam hehe. Memang sudah jebol juga sih, tapi rencana ta tinggal di hotel, bukan di halaman Ka'bah. Kebiasaan ninggal sepatu jebol hahaha.

Selesai umroh jam 21 an, karena tadi kena maghrib dan isya. Walhasil pulang nyeker, dengan kaos kaki saja, tapi ga masalah juga sih. 

Balik kamar, mandi, packing, tidur. Koper walau menggendut, tapi masih aman. 

Kata mb. Diah : dimana-mana memang tugas mu adalah momong. Jadi ceritanya aku sekamar dengan bi Rehan, dia adalah "asisten" dari keluarga dr. Astuti (teman mb. diah, dokter syaraf di Yogya), dimana beliau pergi ber-12 : suami istri, anak 2 dengan suami masing2 dan anak 2 dari masing2, Bi Rehan dan driver. Karena (sempat) pisah hotel, maka Bi Rehan 100% ikut kita. Persis kaya dulu pas sama mbok Yem, auto nggandeng kalau jalan, karena biar ga hilang, hehe. Tapi masih lumayan karena bisa baca dan bisa wa. Jadi aku "bertanggung jawab" terhadap kondisi dan terkait Bi Rehan. 

Alhamdulillah selama disana, kondisi fisik terjaga, ga minum es, makan cukup, tidur cukup. Tapi hari terakhir pas sarapan pengin sereal, ternyata "teman nya" dengan cold milk, terus minum air jeruk dingin. Wah ... bahaya juga ini. 

Hari-8, 2/1 jam 3.30 kumpul di lobby untuk thawaf wada. Koper kami sudah siap di depan kamar, biar ga beban (harus kumpul jam 7 soale). 

Berangkat bersama-sama, thawaf wada, sudah 6,5 putaran sebetulnya cukup untuk diselesaikan, tapi orang-orang sudah membuat barisan untuk sholat Subuh, akhirnya "terpaksa" menepi mencari posisi untuk persiapan sholat Subuh. 

Sholat Subuh terakhir di Medinah, aku menangis sejadi-jadinya. Dan sekarang, sholat habis thawaf, aku nangis sejadi-jadinya. Melo banget. Semoga umroh saya Engkau terima Ya Allah, juga semua amal saya, aamiin yra.

Balik hotel untuk makan, beres-beres koper kabin. Selesai, menunggu waktu untuk turun ke lobby. Jam 10 kita cus ke Jeddah naik bis.

Jeddah habis hujan dan banjir di beberapa titik. Kita ke Balad, sudah 20 tahun yang tidak berubah hehe. Sholat, maksi, kemudian menuju bandara yang ternyata jauh juga. Sampai bandara jam 16 an, bandara lama sih. Ngurus bagasi dll, final check dan langsung boarding. Jam 19 an cus back to Indonesia. Mulai tidak enak, maka minum panadol. Full tidur aja. Bangun untuk makan. 

Hari-9, 3/1 bangun pagi kok sudah ada semburat matahari dan kita belum sholat Subuh hahaha, saking tewas parah.

Sekitar jam 09 an mendarat di Jakarta, karena kita pakai Garuda, maka bagasi so far tidak masalah over weight, ketemu koper langsung di Solo. Makan sela, kemudian masuk raung tunggu, sambil jalan-jalan menuju ruang tunggu yang lumayan jauh. Berangkat ke Solo jam 13.10 agak ribut urusan koper kain, karena barengan dengan jama'ah umroh lain, jadi kabin penuh, semua bawa double hehe. Mendarat Solo jam 15 an, di depan garbarata sudah disambut teman SMA yang bertugas di Angkasa Pura, sudah dijemput dari Sukadana, koper sudah ada yang handling. Jam 16.30 baru sampai rumah, dalam kondisi sudah mulai batuk dan menggigil. Sekalian bongkar koper dulu, mandi air panas, makan, minum obat and tidur.

Alhamdulillah bahwa semua berjalan dengan baik dan lancar. 

Saatnya pulang, saatnya nabung lagi. Jujur aku sendiri pengin ngajak orang-orang lain (saudara / teman / dll) yang belum berkesempatan kesana. Secara semua sih sudah aku doakan juga, agar bisa beribadah ke tanah suci, baik untuk umroh maupun haji. Karena itu AMAZING thing.


matur nuwun NR for this journey, barokallah 😍

Komentar