Being single

Saat ini, katanya lho, perbandingan populasi co vs ce = 1 : 4. Itu untuk semua umur sih ya, jadi agak sulit. Maksudku terkait usia nikah, ga bisa kemudian, seperti : poligami, alias 1 suami + 4 istri. Efek secara umum adalah, banyak wanita yang menjadi (rela / tidak rela) single. Termasuk aku hahahaha.
 
Mengapa aku single? Jawabannya : banyak alasan. 
1. Mulai dari diri sendiri. Aku orangnya sulit hahaha, jadi daripada kedua belah pihak ruwet, lebih baik ngga. Ragil, egois, mau menang sendiri, mau benar sendiri, kekeuh dengan pendapat, ngeyel dll (sama sekali ga ada indahnya).
2. Kata teman2, aku orangnya "ketinggian" dalam arti background : keluarga, sosek, pendidikan, asal kota, termasuk fisik. Jadiii ... umumnya laki2 kan ga mau "kalah", so menjadi sulit bagiku untuk mencari yang sederajat / se-kufu / apalagi lebih. Jadiii ... terima nasib aja hahaha.
3. Faktor orang tua. Karena background tadi juga, plus anaknya cuma 2 cewek semua, pasti pengin yang terbaik. Sama sekali ga salah, namanya ortu pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Tapi efeknya jadi susah dapat / nyari yang tepat. 
4. Lihat sekeliling. Yang menikah, beberapa ribut dan pisah (kasihan anak2). Menikah terpaksa karena status / gengsi, tapi ga bahagia. Menikah tapi suami ga bener. Dan masih banyak kasus yang terjadi.

So, my problem is : finding the right one. Masalah klasik. Terlebih karena faktor diatas, jadi lebih sulit lagi. Kesimpulan : jalani dan hadapi. Tapiiii ... tidak berarti aku tidak bahagia lho. Salah besar. Finally aku bahagia dengan hidupku. Lho kok finally? Yah ... jadi cerita masa lalu nih.
 
In fact, dalam sejarah hidupku, aku ketemu co yang ga tepat : mungkin hanya memanfaatkan kebaikan, tapi ketika berhadapan dengan tembok, mereka pilih balik kanan, ga ada perjuangan sama sekali. No way, itu bukan laki2. Awalnya aku merasa kaya : aku ga berharga banget untuk diperjuangkan gitu kali ya. Tapi back to "finally" itu tadi, aku bersyukur tidak jadi sama mereka yang "begitulah" tadi. Selain bahwa berarti mereka bukan jodoh saya.
 
Back to finally lagi : being single, it means aku ga pusing mikirin orang lain, ga ruwet dengan tambahan masalah, bisa menikmati hidupku, bisa kemana2 tanpa ribet, fokus pada diri sendiri, dan so many privilege. That's wahy, i'm happy and no problem.
Tidak sempurna pasti ya, karena semua harus mandiri, harus bisa sendiri, but it's not a big problem. Ada Allah yang selalu melindungi, ada keluarga yang menyayangi, ada teman2 yang menemani. Apalagi jaman sekarang, semua serba no problem : nonton sendiri, makan sendiri, pergi sendiri, dll
 
Jadiii ... no one's perfect, sooo ... enjoy your life, enjoy every moment. (selain bahwa semua punya takdir nya masing2, sudah ada garisnya)

Komentar