Kawah ijen, Banyuwangi, 18 Agustus 2109

Kunjungan 1 ke Kawah Ijen di th 2013, total rombongan keluarga ber-16. Masih perkenalan pertama. Berangkat dari rumah Bwi jam 23.00, menuju Paltuding sekitar 1,5 jam, sampai disana jam 01 dini hari. Turun mobil langsung seperti masuk kulkas, mak cles yang tajam, super duinginnnn .... brrrrr ... Langsung semua perlengkapan dipakai : jaket tebal, sarung tangan. Perjalanan naik selama 3 jam, karena rombongan terdiri dari berbagai unsur : sangat senior (81 th) dan sangat junior (sekitar usia TK). Yang ada saling menyemangati : Bapak kuat tapi harus sering berhenti, yang kecil juga "dipaksa" kuat, yang tengah kalau ga kuat jadi malu hahaha. Akhirnya sampai di "pelataran" atau batas yang orang boleh berhenti. Ada pagar pembatas. Ditawari turun untuk melihat blue fire, tapi ngeliat medan nya kok ngeri, aku sih pilih ngga. Diatas, angin dingin tambah ga karuan, badai pasir dan bau belerang yang menyengat. Belum pengalaman sih ya, jadi perlengkapan kamera belum maksimal. Lihat blue fire dari atas. Foto kawah yang masih burem. Tapi dapat foto diatas awan yang bagus. Sampai diatas jam 04, jam 06 kita turun. 



Kunjungan ke-2 Agustus 2018, karena th 2013 Nindyo waktu itu masih kecil dan rewel karena badai pasir, sehingga belum punya foto hahahaha. Rombongan hanya ber-7. Kita niat untuk turun ke bawah lihat blue fire. Medan nya ngeri banget bok. Hadeuh, jalan setapak yang kaki harus mencari pijakan, karena pahatan alam yang belum stabil. Mana rame orang, jadi mesti gantian yang naik dan yang turun karena jalur sangat sempit, gelap dan ngeri. 
Perjalanan naik sekitar 2,5 jam, turun cuma 1,15 doang haha. Karena pas 19 Agustus, jadi super duper rame kaya cendol. Terus sekarang sudah ada kereta dorong bagi yang ga kuat. Karena pekerjaan sebagai penambang belerang dirasa terlalu berat : berat secara fisik (harus memikul belerang sekian puluh kilo, naik turun 3x), harga tidak sesuai, belum lagi sesak nafas karena asap belerang. Harga kereta kalau naik sekitar 400 - 600 rb, kalau turun sekitar 100 - 200 rb. Total paket sekitar 800 rb.
Kunjungan ke-2 ini agak tidak beruntung. Mungkin karena cuaca tidak bagus, juga keburu ngejar pesawat. Jadi sudah turun, eh ga dapat blue fire. Kamera juga buram kena embun, jadi foto nya ga bagus. Ga dapat sunrise juga, ga dapat negeri diatas awan. Hadeuh.


Kunjungan ke-3, 18 Agustus 2019. Kali ini rombongan ber-6, mengajak Staff Badan Geologi, jadi "nasib" kita sangat aman hahaha. Naik sekitar 2 jam (start jam 2 dan sampai jam 4), tujuannya ke spot sunrise. Alhamdulillah dapat cuaca yang bagus. Langit yang bersih, rame tapi ga sepenuh tahun lalu, sunrise nya sempurna, lokasinya ciamik. Akibatnya kita foto-foto sampai lupa diri hahaha, jam 8 baru turun gunung. Itu aja tadinya mau diajak ke lokasi yang langsung di tepi kawah, jalur khusus, tapi rasanya sudah tidak sanggup karena waktu.


Permasalahanku sih selalu sama : ga kuat naik (mesti bolak balik berhenti karena nafas pendek) tapi lancar pas turun hehe. Sampai PPGA langsung makan, lapar bok, terus mandi karena kotor semua kena badai pasir.

Such a beautiful memories.

Komentar